Martin Luther adalah satu orang profesor di bagian teologi juga sekaligus pastor Katolik yang datang dari Jerman. Luther berubah menjadi diketahui sebab menggagas Reformasi Protestan yang berikan pergantian dalam histori Kekristenan dunia. Ketentuannya buat menafsirkan Alkitab ke bahasa Jerman berikan resiko bukan saja buat gereja ataupun pula kebudayaan jerman. Berikut adalah biografi dari pastor yang menghendaki supaya banyak jemaat gereja dapat bertambah dekat sama Tuhan. Simak juga : Langkah Paus Fransiskus Rangkul Umat Protestan untuk Persatuan Kristen 1. Saat Kecil Martin Luther lahir pada 10 November 1483 di Eisleben, Mansfeld County, daerah Kekaisaran Roma Suci. Putra dari pasangan Hans Luther serta Margarethe Lindemann. Orangtuanya adalah petani meskipun Hans pula memetik keberhasilan dalam sektor pertambangan. Hans yang ambisius mau Luther berubah menjadi pengacara.
Simak juga : contoh teks biografi singkat
Lantaran itu di umur tujuh tahun ayahnya berkirim Luther ke sekolah bahasa Latin di Mansfeld, selanjutnya ke Magdeburg di 1497. Satu tahun selanjutnya, ia kembali pada Eisleben serta pelajari tata bahasa, retorika, serta nalar. Pelajaran yang disampaikannya " Pembersihan serta Neraka " . Pada 1501 kala ia berumur 17 tahun, ia masuk Kampus Erfurt serta peroleh gelar Master of Art di bagian tata bahasa, nalar, retorika, serta metafisika. Simak juga : Gereja Protestan Berikan Pemberian Keperluan Lebaran Anak Yatim di Ambon 2. Berubah menjadi Biarawan Satu diantaranya moment utama dalam kehidupan Luther berlangsung pada 2 Juli 1505. Kala itu, ia sedang ada diperjalanan kembali pada universitas. Pada saat hujan badai, petir menyambar dekat Luther. Pada ayahnya, ia berujar demikian takut dapat kematian serta penghakiman langgeng. " Tolong! Santa Anna, saya mau berubah menjadi biarawan! " papar Luther dalam teriakannya. Ia selanjutnya putuskan berhenti dari sekolah hukum. Ia jual bukunya, serta masuk Biara St Augustine di Erfurt pada 17 Juli 1505. Suatu ketentuan yang memperoleh tanggapan negatif baik dari keluarga ataupun teman-temannya. Luther memberikan hidupnya buat Ordo Augustine. Salah satunya berpuasa, berdoa, berziarah, serta mengerjakan pernyataan dosa. Simak juga : Paus Mohon Umat Protestan Maafkan Penganiayaan oleh Orang Katolik Walau begitu, awal kehidupan Luther tidak gampang. Pemicu, ia tidak temukan pencerahan rohani seperti yang sepanjang inilah mencari. Tentornya, Johann von Staupitz, coba mengarahkan Luther supaya ia cuma konsentrasi pada Yesus Kristus bukannya dosanya. Von Staupitz membimbing kalau pertobatan sejati tidak menyertakan hukuman. Akan tetapi diawali dari pergantian diri kita sendiri. Pada 3 April 1507, Bishop Brandenburg Jerome Schults menahbiskan Luther di Katedral Erfurt. Satu tahun selanjutnya, ia dikirim buat membimbing Teologi di Kampus Wittenberg. Ia terima gelar Sarjana Studi Kitab Suci pada 9 Maret 1508 serta terima gelar sarjana lain di bagian Dour Books of Sentences oleh Peter Lombard di 1509. Ia terima gelar Doktor Teologi pada 19 Oktober 1512 serta dua hari selanjutnya, ia diterima berubah menjadi anggota Senat Fakultas Teologi Kampus Wittenberg. Simak juga : Polisi Argentina Gerebek Sekolah Katolik Berkaitan Penyidikan Pelecehan 3.
Artikel Terkait : teks biografi
Dimulainya Reformasi Protestan Di 1516, satu orang Imam Ordo Dominikan bernama Johann Tetzel dikirim ke Jerman oleh Kekaisaran Roma Suci buat jual surat pengampunan. Pengalamannya jadi imam pengampunan di antara 1503-1510 membuat dinobatkan berubah menjadi Komisioner Jenderal oleh Uskup Agung Mainz Albrech von Brandenburg. 31 Oktober 1517, Luther menulis surat pada Von Brandenburg tidak setuju penjualan surat pengampunan untuk memperoleh dana membuat Basilika Santo Petrus di Roma. Di usia 27 tahun, Luther punya kesempatan berubah menjadi delegasi pertemuan Gereja Katolik di Roma. Disana, ia merasakan susah dengan korupsi serta tindakan amoral pada imam. Ditengah-tengah studinya terkait Kitab Suci, ia alami pencerahan saat membaca Mazmur 22 kala menyediakan bahan kuliah. Simak juga : Paus Fransiskus : Saya Yakin Tuhan, akan tetapi Bukan Tuhan Katolik Disana terdaftar terkait ratapan serta penderitaan Yesus saat melawan penyaliban. Suatu ratapan yang serupa dengan kekesalan Luther pada agama serta Tuhan. Dua tahun selanjutnya saat menyediakan bahan kuliah terkait surat Rasul Paulus pada jemaat di Roma, ia membaca " orang benar dapat hidup oleh iman " . Ia sempat merenungkan kalimat itu sebelum ia mengerti kalau kunci keselamatan rohani bukan diperbudak dogma agama, akan tetapi yakin kalau iman tersebut yang bawa keselamatan. Pada periode ini dia, ia alami pergantian besar dalam kehidupannya juga sekaligus menandai berlangsungnya Reformasi Protestan. Surat protes pada Uskup Agung Von Brandenburg selanjutnya diketahui jadi Ninety-five Theses yang dalam dua minggu, salinannya menebar ke seluruhnya Jerman. Selanjutnya tulisan itu menebar sampai ke Perancis, Inggris, ataupun Italia pada 1519. Banyak intelektual ketujuan Wittenberg buat dengerin kuliah Luther. Simak juga : Gereja Katolik Selidik Patung Bunda Maria yang Menangis Minyak Zaitun 4. Ekskomunikasi dengan Kepausan Selesai Theses menebar, pada Juni atau Juli 1519, Luther menjelaskan Kitab Suci gak memberikan Paus hak mewah buat menginterpretasikan. Pengakuan itu adalah bentuk serangan langsung pada otoritas kepausan. 15 Juni 1520, Paus Leo berkirim surat berisi intimidasi. Surat itu berisi intimidasi Luther dapat memperoleh ekskomunikasi terkecuali ia menarik 41 kalimat dalam suratnya, terhitung Theses dalam kurun waktu 60 hari. Di 10 Desember 1520, Luther membakar surat itu yang membuat Paus Leo menjatuhkan ekskomunikasi pada 3 Januari 1521. Pada 18 April 1521, ia dipanggil buat ada ke Diet of Worms, suatu pertemuan otoritas sekuler Kekaisaran Roma Suci di kota Worms. Disana, Luther kembali bertahan ia gak bersalah, serta minta ditampakkan asas buat mematahkan argumentasinya, yang gak dapat dilaksanakan dewan. Lantaran itu pada 8 Mei 1521, dewan keluarkan Dekrit Worms berisi larangan buat Luther buat menulis, serta mengumumkannya jadi " terpidana bidaah " . Dekrit itu membuat seakan dikutuk serta buronan. Satu orang rekan selanjutnya menopang menyembunyikannya di Kastil Wartburg. Sepanjang dalam saat persembunyian, Luther menafsirkan kitab Persetujuan Baru ke bahasa Jerman biar penduduk dapat memahaminya. Simak juga : Etika Syawalan di Grigak, Sama-sama Maaf sampai Perkataan Terima Kasih buat Umat Katolik 5. Saluran Lutheran Meskipun ada dalam intimidasi penangkapan, Luther putuskan kembali pada Kastil Gereja Wittenberg yang ada di Eisenach. Di Mei 1522, ia mengendalikan suatu gereja baru yang diketahui jadi Lutheranisme yang nyatanya memperoleh suport banyak pangeran Jerman serta pemeluk. Kala Perang Petani pecah di 1524, Luther memiluh buat memihak pada banyak penguasa biar gerejanya terus bertumbuh. Satu tahun selanjutnya, Luther menikah dengan Katharina von Bora, eks biarawati yang tinggalkan biara serta pindah ke Wittenberg, serta miliki enam anak. Simak juga : Israel Larang WNI Masuk, KWI Ucap Umat Katolik Dirugikan 6. Saat Akhir serta Kematian Di antara 1533 sampai 1546, Luther mengabdi jadi Dekan Teologi di Kampus Wittenberg. Kala itu, kesehatannya mulai mengalami penurunan. Ia menanggung derita Penyakit Meniere, vertigo, problem pencernaan, serta katarak di satu diantaranya matanya. Sakit serta problem emosional pengaruhi tulisannya. Beberapa karyanya berisi bahasa yang menyentuh serta kasar pada beberapa bagian penduduk. Salah satunya golongan Yahudi. Pada 18 Februari 1546 jam 02. 45, Luther wafat dalam umur 62 tahun di Eisleben selesai terkena stroke. Jenazahnya dikebumikan di Wittenberg, pasnya dibawah mimbar.
Simak juga : contoh teks biografi singkat
Lantaran itu di umur tujuh tahun ayahnya berkirim Luther ke sekolah bahasa Latin di Mansfeld, selanjutnya ke Magdeburg di 1497. Satu tahun selanjutnya, ia kembali pada Eisleben serta pelajari tata bahasa, retorika, serta nalar. Pelajaran yang disampaikannya " Pembersihan serta Neraka " . Pada 1501 kala ia berumur 17 tahun, ia masuk Kampus Erfurt serta peroleh gelar Master of Art di bagian tata bahasa, nalar, retorika, serta metafisika. Simak juga : Gereja Protestan Berikan Pemberian Keperluan Lebaran Anak Yatim di Ambon 2. Berubah menjadi Biarawan Satu diantaranya moment utama dalam kehidupan Luther berlangsung pada 2 Juli 1505. Kala itu, ia sedang ada diperjalanan kembali pada universitas. Pada saat hujan badai, petir menyambar dekat Luther. Pada ayahnya, ia berujar demikian takut dapat kematian serta penghakiman langgeng. " Tolong! Santa Anna, saya mau berubah menjadi biarawan! " papar Luther dalam teriakannya. Ia selanjutnya putuskan berhenti dari sekolah hukum. Ia jual bukunya, serta masuk Biara St Augustine di Erfurt pada 17 Juli 1505. Suatu ketentuan yang memperoleh tanggapan negatif baik dari keluarga ataupun teman-temannya. Luther memberikan hidupnya buat Ordo Augustine. Salah satunya berpuasa, berdoa, berziarah, serta mengerjakan pernyataan dosa. Simak juga : Paus Mohon Umat Protestan Maafkan Penganiayaan oleh Orang Katolik Walau begitu, awal kehidupan Luther tidak gampang. Pemicu, ia tidak temukan pencerahan rohani seperti yang sepanjang inilah mencari. Tentornya, Johann von Staupitz, coba mengarahkan Luther supaya ia cuma konsentrasi pada Yesus Kristus bukannya dosanya. Von Staupitz membimbing kalau pertobatan sejati tidak menyertakan hukuman. Akan tetapi diawali dari pergantian diri kita sendiri. Pada 3 April 1507, Bishop Brandenburg Jerome Schults menahbiskan Luther di Katedral Erfurt. Satu tahun selanjutnya, ia dikirim buat membimbing Teologi di Kampus Wittenberg. Ia terima gelar Sarjana Studi Kitab Suci pada 9 Maret 1508 serta terima gelar sarjana lain di bagian Dour Books of Sentences oleh Peter Lombard di 1509. Ia terima gelar Doktor Teologi pada 19 Oktober 1512 serta dua hari selanjutnya, ia diterima berubah menjadi anggota Senat Fakultas Teologi Kampus Wittenberg. Simak juga : Polisi Argentina Gerebek Sekolah Katolik Berkaitan Penyidikan Pelecehan 3.
Artikel Terkait : teks biografi
Dimulainya Reformasi Protestan Di 1516, satu orang Imam Ordo Dominikan bernama Johann Tetzel dikirim ke Jerman oleh Kekaisaran Roma Suci buat jual surat pengampunan. Pengalamannya jadi imam pengampunan di antara 1503-1510 membuat dinobatkan berubah menjadi Komisioner Jenderal oleh Uskup Agung Mainz Albrech von Brandenburg. 31 Oktober 1517, Luther menulis surat pada Von Brandenburg tidak setuju penjualan surat pengampunan untuk memperoleh dana membuat Basilika Santo Petrus di Roma. Di usia 27 tahun, Luther punya kesempatan berubah menjadi delegasi pertemuan Gereja Katolik di Roma. Disana, ia merasakan susah dengan korupsi serta tindakan amoral pada imam. Ditengah-tengah studinya terkait Kitab Suci, ia alami pencerahan saat membaca Mazmur 22 kala menyediakan bahan kuliah. Simak juga : Paus Fransiskus : Saya Yakin Tuhan, akan tetapi Bukan Tuhan Katolik Disana terdaftar terkait ratapan serta penderitaan Yesus saat melawan penyaliban. Suatu ratapan yang serupa dengan kekesalan Luther pada agama serta Tuhan. Dua tahun selanjutnya saat menyediakan bahan kuliah terkait surat Rasul Paulus pada jemaat di Roma, ia membaca " orang benar dapat hidup oleh iman " . Ia sempat merenungkan kalimat itu sebelum ia mengerti kalau kunci keselamatan rohani bukan diperbudak dogma agama, akan tetapi yakin kalau iman tersebut yang bawa keselamatan. Pada periode ini dia, ia alami pergantian besar dalam kehidupannya juga sekaligus menandai berlangsungnya Reformasi Protestan. Surat protes pada Uskup Agung Von Brandenburg selanjutnya diketahui jadi Ninety-five Theses yang dalam dua minggu, salinannya menebar ke seluruhnya Jerman. Selanjutnya tulisan itu menebar sampai ke Perancis, Inggris, ataupun Italia pada 1519. Banyak intelektual ketujuan Wittenberg buat dengerin kuliah Luther. Simak juga : Gereja Katolik Selidik Patung Bunda Maria yang Menangis Minyak Zaitun 4. Ekskomunikasi dengan Kepausan Selesai Theses menebar, pada Juni atau Juli 1519, Luther menjelaskan Kitab Suci gak memberikan Paus hak mewah buat menginterpretasikan. Pengakuan itu adalah bentuk serangan langsung pada otoritas kepausan. 15 Juni 1520, Paus Leo berkirim surat berisi intimidasi. Surat itu berisi intimidasi Luther dapat memperoleh ekskomunikasi terkecuali ia menarik 41 kalimat dalam suratnya, terhitung Theses dalam kurun waktu 60 hari. Di 10 Desember 1520, Luther membakar surat itu yang membuat Paus Leo menjatuhkan ekskomunikasi pada 3 Januari 1521. Pada 18 April 1521, ia dipanggil buat ada ke Diet of Worms, suatu pertemuan otoritas sekuler Kekaisaran Roma Suci di kota Worms. Disana, Luther kembali bertahan ia gak bersalah, serta minta ditampakkan asas buat mematahkan argumentasinya, yang gak dapat dilaksanakan dewan. Lantaran itu pada 8 Mei 1521, dewan keluarkan Dekrit Worms berisi larangan buat Luther buat menulis, serta mengumumkannya jadi " terpidana bidaah " . Dekrit itu membuat seakan dikutuk serta buronan. Satu orang rekan selanjutnya menopang menyembunyikannya di Kastil Wartburg. Sepanjang dalam saat persembunyian, Luther menafsirkan kitab Persetujuan Baru ke bahasa Jerman biar penduduk dapat memahaminya. Simak juga : Etika Syawalan di Grigak, Sama-sama Maaf sampai Perkataan Terima Kasih buat Umat Katolik 5. Saluran Lutheran Meskipun ada dalam intimidasi penangkapan, Luther putuskan kembali pada Kastil Gereja Wittenberg yang ada di Eisenach. Di Mei 1522, ia mengendalikan suatu gereja baru yang diketahui jadi Lutheranisme yang nyatanya memperoleh suport banyak pangeran Jerman serta pemeluk. Kala Perang Petani pecah di 1524, Luther memiluh buat memihak pada banyak penguasa biar gerejanya terus bertumbuh. Satu tahun selanjutnya, Luther menikah dengan Katharina von Bora, eks biarawati yang tinggalkan biara serta pindah ke Wittenberg, serta miliki enam anak. Simak juga : Israel Larang WNI Masuk, KWI Ucap Umat Katolik Dirugikan 6. Saat Akhir serta Kematian Di antara 1533 sampai 1546, Luther mengabdi jadi Dekan Teologi di Kampus Wittenberg. Kala itu, kesehatannya mulai mengalami penurunan. Ia menanggung derita Penyakit Meniere, vertigo, problem pencernaan, serta katarak di satu diantaranya matanya. Sakit serta problem emosional pengaruhi tulisannya. Beberapa karyanya berisi bahasa yang menyentuh serta kasar pada beberapa bagian penduduk. Salah satunya golongan Yahudi. Pada 18 Februari 1546 jam 02. 45, Luther wafat dalam umur 62 tahun di Eisleben selesai terkena stroke. Jenazahnya dikebumikan di Wittenberg, pasnya dibawah mimbar.
Comments
Post a Comment