Kementerian Agama (Kemenag) lewat Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan serta Manajemen Organisasi (LKKMO) Tubuh Litbang serta Diklat terus memajukan penambahan literasi keagamaan ditengah-tengah penduduk.
Salah satunya usaha yg dilaksanakan merupakan penerjemahan Alquran ke bahasa-bahasa wilayah.
" Sampai sekarang ini, Alquran udah dialihkan ke 20 bahasa wilayah, ditambah satu terjemahan ke bahasa Mandar yg tengah dilaksanakan oleh klub Balai Litbang Agama Makassar, " kata Kepala Puslitbang LKKMO Tubuh Litbang serta Diklat Kemenag, Muhammad Zain terhadap Republika. co. id, Jumat (16/8) .
Zain menuturkan, penerjemahan Alquran ke bahasa wilayah memiliki tujuan penting. Umpamanya, buat lebih mendekatkan Alquran terhadap umat, yg punyai ciri-ciri majemuk, baik dari sisi budaya ataupun bagasa. Dalam skema ini, bahasa wilayah yaitu bahasa ibu yg tentulah punyai cita-rasa tidak sama ketimbang bahasa persatuan nasional, bahasa Indonesia.
Dengan membaca terjemahan Alquran dalam bahasa ibu, lanjut ia, seorang dikehendaki bisa makin mendalam mendalami Kitabullah.
Ditambah lagi, tak banyak orang di beberapa daerah mendalami komunikasi dalam bahasa Indonesia. Dengan memanfaatkan bahasa ibu, ia mengharapkan moga-moga penduduk di beberapa daerah bertambah semakin bisa mendalami terjemahan Alquran.
Proses penerjemahan Alquran dilaksanakan dalam kurun waktu rata-rata dua tahun. Itu diawali terlebih dulu dengan bikin nota kesepakatan (MoU) yg libatkan faksi universitas atau instansi berkenaan yg bakal melaksanakan penerjemahan Alquran. Sesudah itu, jelas Zian, proses dilanjut dengan penerjemahan ke bahasa wilayah saat 1 tahun.
" Babak seterusnya yaitu validasi terjemahan Alquran dengan mendatangkan pelbagai ahli termasuk juga ahli bahasa, ahli ijtihad Alquran, serta budayawan buat berbarengan melaksanakan pencermatan serta mengoreksi inti terjemahan itu, " pungkasnya.
Dilaksanakan Dengan cara Jeli
Zain menyatakan, proses penerjemahan Alquran ke bahasa wilayah menunjuk ke kitab-kitab ijtihad mu'tabar. Umpamanya, ijtihad al-Tabari, ijtihad al-Qurthubi, ijtihad al-Jalalain, ijtihad Ibnu Katsir, serta ijtihad classic yang lain.
Tentulah, faksinya pun menunjuk pada kitab-kitab karya banyak ulama kontemporer. Contohnya, kitab Ijtihad Al-Azhar Buya Hamka, ijtihad serta terjemahan vs Kemenag, Ijtihad al-Furqan A Hassan, atau Ijtihad al-Mishbah Prof Quraish Shihab. Simak Juga : terjemahan bahasa jawa
Seusai membaca tafsir-tafsir itu sampai menemukannya arti yg pas dari suatu ayat Alquran, setelah itu sesuai dalam bahasa wilayah. Mempunyai arti penerjemahan tidak hanya mengalihbahasakan dari bahasa Indonesia ke bahasa wilayah.
Berkenaan proses penerjemahan Alquran begitu, Zain memperjelas lantaran kosakata bahasa Arab begitu kaya. Jadi butuh menunjuk ke ijtihad dalam cari tiap-tiap kemiripan kata. " Disamping itu mesti juga menuruti standard operasional proses Kemenag dalam menafsirkan Alquran ke bahasa wilayah, " katanya.
Dia mengatakan, menafsirkan Alquran ke bahasa-bahasa wilayah sebagai program prioritas Kemenag. Pula sebagai usaha Kemenag melestarikan bahasa wilayah biar tak punah. Dikarenakan hilangnya bahasa tidak hanya hilangnya kata, namun hilangnya nilai-nilai yg terdapat dalam kata itu.
Zain mengharapkan, ke depan Alquran terjemahan bahasa wilayah dapat dibikin vs digitalnya sampai jangkauannya bertambah luas. Menurut dia, vs digital jadi pemecahan atas minimnya distribusi Alquran vs cetakan. Semuanya itu sisi dari usaha Kemenag buat terus menambah literasi keagamaan penduduk.
Artikel Terkait : google translate bahasa sunda
Sampai sekarang ini udah dialihkan Alquran dalam bahasa Aceh, Batak Angkola, Minang, Palembang serta Sunda. Tidak hanya itu terjemahan dalam bahasa Jawa Banyumasan, Osing atau Jawa Banyuwangi, Dayak, Bugis, Madura, Sasak, Kaili, Mongondow, Melayu, Ambon dll. " Mudah-mudahan ini terus berbuntut, " kata Zain.
Salah satunya usaha yg dilaksanakan merupakan penerjemahan Alquran ke bahasa-bahasa wilayah.
" Sampai sekarang ini, Alquran udah dialihkan ke 20 bahasa wilayah, ditambah satu terjemahan ke bahasa Mandar yg tengah dilaksanakan oleh klub Balai Litbang Agama Makassar, " kata Kepala Puslitbang LKKMO Tubuh Litbang serta Diklat Kemenag, Muhammad Zain terhadap Republika. co. id, Jumat (16/8) .
Zain menuturkan, penerjemahan Alquran ke bahasa wilayah memiliki tujuan penting. Umpamanya, buat lebih mendekatkan Alquran terhadap umat, yg punyai ciri-ciri majemuk, baik dari sisi budaya ataupun bagasa. Dalam skema ini, bahasa wilayah yaitu bahasa ibu yg tentulah punyai cita-rasa tidak sama ketimbang bahasa persatuan nasional, bahasa Indonesia.
Dengan membaca terjemahan Alquran dalam bahasa ibu, lanjut ia, seorang dikehendaki bisa makin mendalam mendalami Kitabullah.
Ditambah lagi, tak banyak orang di beberapa daerah mendalami komunikasi dalam bahasa Indonesia. Dengan memanfaatkan bahasa ibu, ia mengharapkan moga-moga penduduk di beberapa daerah bertambah semakin bisa mendalami terjemahan Alquran.
Proses penerjemahan Alquran dilaksanakan dalam kurun waktu rata-rata dua tahun. Itu diawali terlebih dulu dengan bikin nota kesepakatan (MoU) yg libatkan faksi universitas atau instansi berkenaan yg bakal melaksanakan penerjemahan Alquran. Sesudah itu, jelas Zian, proses dilanjut dengan penerjemahan ke bahasa wilayah saat 1 tahun.
" Babak seterusnya yaitu validasi terjemahan Alquran dengan mendatangkan pelbagai ahli termasuk juga ahli bahasa, ahli ijtihad Alquran, serta budayawan buat berbarengan melaksanakan pencermatan serta mengoreksi inti terjemahan itu, " pungkasnya.
Dilaksanakan Dengan cara Jeli
Zain menyatakan, proses penerjemahan Alquran ke bahasa wilayah menunjuk ke kitab-kitab ijtihad mu'tabar. Umpamanya, ijtihad al-Tabari, ijtihad al-Qurthubi, ijtihad al-Jalalain, ijtihad Ibnu Katsir, serta ijtihad classic yang lain.
Tentulah, faksinya pun menunjuk pada kitab-kitab karya banyak ulama kontemporer. Contohnya, kitab Ijtihad Al-Azhar Buya Hamka, ijtihad serta terjemahan vs Kemenag, Ijtihad al-Furqan A Hassan, atau Ijtihad al-Mishbah Prof Quraish Shihab. Simak Juga : terjemahan bahasa jawa
Seusai membaca tafsir-tafsir itu sampai menemukannya arti yg pas dari suatu ayat Alquran, setelah itu sesuai dalam bahasa wilayah. Mempunyai arti penerjemahan tidak hanya mengalihbahasakan dari bahasa Indonesia ke bahasa wilayah.
Berkenaan proses penerjemahan Alquran begitu, Zain memperjelas lantaran kosakata bahasa Arab begitu kaya. Jadi butuh menunjuk ke ijtihad dalam cari tiap-tiap kemiripan kata. " Disamping itu mesti juga menuruti standard operasional proses Kemenag dalam menafsirkan Alquran ke bahasa wilayah, " katanya.
Dia mengatakan, menafsirkan Alquran ke bahasa-bahasa wilayah sebagai program prioritas Kemenag. Pula sebagai usaha Kemenag melestarikan bahasa wilayah biar tak punah. Dikarenakan hilangnya bahasa tidak hanya hilangnya kata, namun hilangnya nilai-nilai yg terdapat dalam kata itu.
Zain mengharapkan, ke depan Alquran terjemahan bahasa wilayah dapat dibikin vs digitalnya sampai jangkauannya bertambah luas. Menurut dia, vs digital jadi pemecahan atas minimnya distribusi Alquran vs cetakan. Semuanya itu sisi dari usaha Kemenag buat terus menambah literasi keagamaan penduduk.
Artikel Terkait : google translate bahasa sunda
Sampai sekarang ini udah dialihkan Alquran dalam bahasa Aceh, Batak Angkola, Minang, Palembang serta Sunda. Tidak hanya itu terjemahan dalam bahasa Jawa Banyumasan, Osing atau Jawa Banyuwangi, Dayak, Bugis, Madura, Sasak, Kaili, Mongondow, Melayu, Ambon dll. " Mudah-mudahan ini terus berbuntut, " kata Zain.
Comments
Post a Comment