Penduduk Jawa terutama di Kabupaten Blitar masih menggenggam teguh ajaran yg diwarisi oleh banyak leluhurnya. Satu diantara ajaran yg masih dilaksanakan yaitu jalankan kebiasaan ritual di bulan Suro. Dalam kalender Jawa, bulan Suro yaitu bulan yg dikira sakral.
Satu diantara kebiasaan yg teratur diselenggarakan di Kabupaten Blitar yaitu Gebyar Suro di Pasar Kesamben, Kecamatan Kesamben. Seperti beberapa tahun awal mulanya, tahun ini Gebyar Suro yg dilakukan pada 28 serta 29 September 2019 itu terjadi semarak serta sukses mengisap beberapa ribu pasang mata.
Simak Juga : kalender jawa
Gebyar Suro ini diselenggarakan teratur oleh banyak pedagang Pasar Kesamben tiap-tiap bulan Suro. Dalam pekerjaannya banyak pedagang mendanai aktivitas ini dengan cara mandiri. Even ini senantiasa sukses serta berubah menjadi tontonan yg senantiasa dinantikan penduduk Kesamben.
Tidak sama dengan beberapa tahun awal mulanya, Gebyar Suro tahun ini sebagai yg paling semarak. Tidak cuman Grebeg Pasar, banyak pedagang pun menyelenggarakan semaan Al Quran, istighosah serta penambahan aktivitas ialah pengajian serta malam kesenian.
Kepala Disperindag Pemkab Blitar, Tavip Wiyono lewat Kabid Pasar, Wita Tri Wardhani, mengemukakan Disperindag senantiasa beri dukungan penuh aktivitas Gebyar Suro di Pasar Kesamben. Aktivitas ini tidak cuman keikutsertaan 400 pedagang pasar, pun diikuti oleh penduduk di lebih kurang Pasar Kesamben yg memahami kalau pasar yaitu bagian penting penggerak roda perekonomian rakyat.
Artikel Terkait : kalender 2020
“Event ini penting sekali biar penduduk senantiasa rukun serta sama sama mendukung. Gebyar Suro ini diselenggarakan tujuanya ialah sebagai bentuk sukur limpahan rizki serta hasil bumi. Banyak pedagang mengharapkan di tahun baru Islam ini memperoleh limpahan rizki yg tambah banyak, ” papar Wita Tri Wardhani.
Seperti beberapa tahun awal mulanya, Grebeg Pasar yaitu serangkaian acara yg paling ditunggu-tunggu. Pawai peserta meniti jarak 5 km.. Tidak cuman bawa tumpeng serta sesaji, banyak pedagang pun menghadirkan kesenian tradisionil seperti tari-tarian sampai tampil dengan balutan pakaian warna-warni yg begitu menarik.
Acara itu dikunjungi oleh Bupati Blitar Rijanto, Muspika Kecamatan Kesamben, Kepala Pasar Kesamben, tokoh agama, tokoh penduduk.
“Kami dari Disperindag begitu beri dukungan acara ini. Lantaran muatannya begitu bagus serta resikonya begitu positif buat kemajuan pasar tradisionil, ” tegasnya.
Gebyar Suro ini pun sebagai media untuk banyak pedagang buat mempersatukan pedagang dengan penduduk. Lantaran gak bisa disanggah, kemampuan perseteruan dalam pasar itu cukuplah tinggi.
“Problema dalam pasar itu lumayan banyak. Seperti pertarungan di antara pedagang pasar. Grebeg ini punyai manfaat mengurangi kemampuan perseteruan sosial itu. Harapannya dengan Grebeg ini pasar sungguh-sungguh berikan kegunaan positif untuk pedagang serta penduduk, ” ujarnya.
Disamping itu Bupati Blitar, Rijanto yg datang serta memberangkatkan peserta Grebek Pasar berikan animo terselengaranya acara ini. Dengan cara privat, bupati pun memberikan pesan terhadap banyak pedagang biar senantiasa mengawasi kebersihan pasar.
“Saya senantiasa memajukan biar pasar Kesamben ini berubah menjadi pasar sehat. Tentulah usaha ini bukan hanya pemda saja, namun mesti dapat dukungan oleh banyak pedagang. Pasar sehat apa itu? , pasar sehat yaitu pasar yg aman (berbahan beresiko) , nyaman, bersih serta banyak pengunjung. Pasar sehat sebagai embrio dari pasar yg ber SNI, ” jelasnya.
Lanjut bupati memberikan, biar pedagang serta penduduk lebih kurang pasar terus-menerus mengawasi kerukunan buat membuat ketertiban serta keamanan penduduk (Kamtibmas) pasar yg sehat. “Ini penting biar pedagang serta konsumen rasakan keamanan serta kenyamanan, sampai pasar senantiasa ramai, ” katanya.
Satu diantara kebiasaan yg teratur diselenggarakan di Kabupaten Blitar yaitu Gebyar Suro di Pasar Kesamben, Kecamatan Kesamben. Seperti beberapa tahun awal mulanya, tahun ini Gebyar Suro yg dilakukan pada 28 serta 29 September 2019 itu terjadi semarak serta sukses mengisap beberapa ribu pasang mata.
Simak Juga : kalender jawa
Gebyar Suro ini diselenggarakan teratur oleh banyak pedagang Pasar Kesamben tiap-tiap bulan Suro. Dalam pekerjaannya banyak pedagang mendanai aktivitas ini dengan cara mandiri. Even ini senantiasa sukses serta berubah menjadi tontonan yg senantiasa dinantikan penduduk Kesamben.
Tidak sama dengan beberapa tahun awal mulanya, Gebyar Suro tahun ini sebagai yg paling semarak. Tidak cuman Grebeg Pasar, banyak pedagang pun menyelenggarakan semaan Al Quran, istighosah serta penambahan aktivitas ialah pengajian serta malam kesenian.
Kepala Disperindag Pemkab Blitar, Tavip Wiyono lewat Kabid Pasar, Wita Tri Wardhani, mengemukakan Disperindag senantiasa beri dukungan penuh aktivitas Gebyar Suro di Pasar Kesamben. Aktivitas ini tidak cuman keikutsertaan 400 pedagang pasar, pun diikuti oleh penduduk di lebih kurang Pasar Kesamben yg memahami kalau pasar yaitu bagian penting penggerak roda perekonomian rakyat.
Artikel Terkait : kalender 2020
“Event ini penting sekali biar penduduk senantiasa rukun serta sama sama mendukung. Gebyar Suro ini diselenggarakan tujuanya ialah sebagai bentuk sukur limpahan rizki serta hasil bumi. Banyak pedagang mengharapkan di tahun baru Islam ini memperoleh limpahan rizki yg tambah banyak, ” papar Wita Tri Wardhani.
Seperti beberapa tahun awal mulanya, Grebeg Pasar yaitu serangkaian acara yg paling ditunggu-tunggu. Pawai peserta meniti jarak 5 km.. Tidak cuman bawa tumpeng serta sesaji, banyak pedagang pun menghadirkan kesenian tradisionil seperti tari-tarian sampai tampil dengan balutan pakaian warna-warni yg begitu menarik.
Acara itu dikunjungi oleh Bupati Blitar Rijanto, Muspika Kecamatan Kesamben, Kepala Pasar Kesamben, tokoh agama, tokoh penduduk.
“Kami dari Disperindag begitu beri dukungan acara ini. Lantaran muatannya begitu bagus serta resikonya begitu positif buat kemajuan pasar tradisionil, ” tegasnya.
Gebyar Suro ini pun sebagai media untuk banyak pedagang buat mempersatukan pedagang dengan penduduk. Lantaran gak bisa disanggah, kemampuan perseteruan dalam pasar itu cukuplah tinggi.
“Problema dalam pasar itu lumayan banyak. Seperti pertarungan di antara pedagang pasar. Grebeg ini punyai manfaat mengurangi kemampuan perseteruan sosial itu. Harapannya dengan Grebeg ini pasar sungguh-sungguh berikan kegunaan positif untuk pedagang serta penduduk, ” ujarnya.
Disamping itu Bupati Blitar, Rijanto yg datang serta memberangkatkan peserta Grebek Pasar berikan animo terselengaranya acara ini. Dengan cara privat, bupati pun memberikan pesan terhadap banyak pedagang biar senantiasa mengawasi kebersihan pasar.
“Saya senantiasa memajukan biar pasar Kesamben ini berubah menjadi pasar sehat. Tentulah usaha ini bukan hanya pemda saja, namun mesti dapat dukungan oleh banyak pedagang. Pasar sehat apa itu? , pasar sehat yaitu pasar yg aman (berbahan beresiko) , nyaman, bersih serta banyak pengunjung. Pasar sehat sebagai embrio dari pasar yg ber SNI, ” jelasnya.
Lanjut bupati memberikan, biar pedagang serta penduduk lebih kurang pasar terus-menerus mengawasi kerukunan buat membuat ketertiban serta keamanan penduduk (Kamtibmas) pasar yg sehat. “Ini penting biar pedagang serta konsumen rasakan keamanan serta kenyamanan, sampai pasar senantiasa ramai, ” katanya.
Comments
Post a Comment