PT Astra International Tbk (ASII) berubah menjadi salah satunya saham yg membendung gerakan IHSG pada Agustus waktu lalu. Dalam sebuah bulan, saham emiten otomotif ini turun 5, 65% berubah menjadi Rp 6. 675 per saham, disertai IHSG yg tertekan 0, 18%.
Meski demikian, Analis Samuel Sekuritas Selvie Ocktaviani menyaksikan valuasi saham ASII masih menarik. " Di harga sekarang ini, ASII masih ada pada kira-kira negatif 1, 3% standard deviasi P/E band rata-rata lima tahun paling akhir, sampai masih termasuk murah, " jelas Selvie terhadap Kontan. co. id, Jumat (30/8) . Simak Juga : rumus sifat logaritma
Selvie memproyeksikan penerimaan ASII di tersisa tahun ini bakal condong mirip alias flat apabila ketimbang dengan tahun yang kemarin. Mengingat pasar otomotif termasuk lesu di tahun ini.
Baca Pun : Enam saham ini membendung IHSG saat Agustus 2019
Berdasar pada catatan Kontan. co. id, data Gaikindo memberikan penjualan ASII dari pabrikan ke diler pada Juni 2019 sejumlah 59. 539 unit. Banyaknya ini naik tipis dari Juni 2018 yg tersebut 58. 842. Market berbagi Astra pada Juni 2019 tersebut 45% turun dari periode Mei 2019 yg sebesar 54%.
Mengenai, keseluruhan penjualan kelompok Astra pada semester I-2019 tersebut 253. 489 unit. Banyaknya itu turun 5, 5% yoy dari 268. 483 unit. Mode penurunan ini berlangsung sejak mulai tahun 2017. Pada semester satu periode itu penjualan tersebut lebih dari 298. 000 unit.
Artikel Terkait : Standar deviasi
Kemampuan ASII ke depan, menurut Selvie, masih disokong oleh pameran GIIAS serta discount akhir tahun. Tidak hanya itu, penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa juga berubah menjadi katalis positif yg memajukan credit kendaraan bermotor.
Baca Pun : Kiat Astra (ASII) buat lebih ekspansif di usaha digital
Seterusnya, Selvie memonitor, dalam tiga tahun paling akhir, sejak mulai 2016, memberikan penerimaan ASII di semester dua senantiasa tambah tinggi apabila ketimbang dengan semester satu. " Penerimaan yg tambah tinggi ini kompak tampak pada bagian otomotif serta financial service, " kata ia.
Berdasar pada laporan akunting Astra, penerimaan bersih perusahaan ini masih tumbuh 3% apabila ketimbang periode yg sama tahun awal mulanya (yoy) . Mengenai, per semester I-2019 penerimaan ASII tersebut Rp 116, 18 triliun. Disamping itu, laba ASII tersebut turun 6, 77% yoy berubah menjadi Rp 12, 3 triliun. Penurunan laba ini diakibatkan oleh turunnya bagian otomotif, agribisnis serta technologi kabar.
Meski demikian, Analis Samuel Sekuritas Selvie Ocktaviani menyaksikan valuasi saham ASII masih menarik. " Di harga sekarang ini, ASII masih ada pada kira-kira negatif 1, 3% standard deviasi P/E band rata-rata lima tahun paling akhir, sampai masih termasuk murah, " jelas Selvie terhadap Kontan. co. id, Jumat (30/8) . Simak Juga : rumus sifat logaritma
Selvie memproyeksikan penerimaan ASII di tersisa tahun ini bakal condong mirip alias flat apabila ketimbang dengan tahun yang kemarin. Mengingat pasar otomotif termasuk lesu di tahun ini.
Baca Pun : Enam saham ini membendung IHSG saat Agustus 2019
Berdasar pada catatan Kontan. co. id, data Gaikindo memberikan penjualan ASII dari pabrikan ke diler pada Juni 2019 sejumlah 59. 539 unit. Banyaknya ini naik tipis dari Juni 2018 yg tersebut 58. 842. Market berbagi Astra pada Juni 2019 tersebut 45% turun dari periode Mei 2019 yg sebesar 54%.
Mengenai, keseluruhan penjualan kelompok Astra pada semester I-2019 tersebut 253. 489 unit. Banyaknya itu turun 5, 5% yoy dari 268. 483 unit. Mode penurunan ini berlangsung sejak mulai tahun 2017. Pada semester satu periode itu penjualan tersebut lebih dari 298. 000 unit.
Artikel Terkait : Standar deviasi
Kemampuan ASII ke depan, menurut Selvie, masih disokong oleh pameran GIIAS serta discount akhir tahun. Tidak hanya itu, penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa juga berubah menjadi katalis positif yg memajukan credit kendaraan bermotor.
Baca Pun : Kiat Astra (ASII) buat lebih ekspansif di usaha digital
Seterusnya, Selvie memonitor, dalam tiga tahun paling akhir, sejak mulai 2016, memberikan penerimaan ASII di semester dua senantiasa tambah tinggi apabila ketimbang dengan semester satu. " Penerimaan yg tambah tinggi ini kompak tampak pada bagian otomotif serta financial service, " kata ia.
Berdasar pada laporan akunting Astra, penerimaan bersih perusahaan ini masih tumbuh 3% apabila ketimbang periode yg sama tahun awal mulanya (yoy) . Mengenai, per semester I-2019 penerimaan ASII tersebut Rp 116, 18 triliun. Disamping itu, laba ASII tersebut turun 6, 77% yoy berubah menjadi Rp 12, 3 triliun. Penurunan laba ini diakibatkan oleh turunnya bagian otomotif, agribisnis serta technologi kabar.
Comments
Post a Comment