Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap bakal tentukan anggota kabinet pemerintahan lima tahun dengan cara berhati-hati. Pelacakan reputasi calon menteri bakalan dilaksanakan. Dengan demikian, pembantu presiden yg diangkat sungguh-sungguh direspons positif oleh semua pihak.
“Siapa banyak calon menteri waktu depan? Pak Jokowi nampaknya bakal melakukan proses latar belakang checking (penelusuran reputasi) yg ketat. Pak Jokowi semestinya tidak akan meski ada calon yg bagus, namun menyebabkan keonaran politik, ” kata pengamat politik Silvanus Alvin.
Hal semacam itu diungkapkan Alvin terhadap SP, di Jakarta, Selasa (20/8/2019) .
Simak Juga : background kartu nama
“Untuk menguber impian perkembangan ekonomi di angka 6 prosen, butuh awal yg baik dari penentuan menteri ini. Lantaran individu mana yg dipilih jadi menteri, dapat beresiko ke ekonomi, ” ujar Alvin.
Seandainya sentimen pasar positif, menurut Alvin, investasi Indonesia dapat bertambah.
“Agar dapat sentimen positif, semestinya orang yg di ambil mesti yg miliki popularitas atau tingkat keterkenalan tinggi di publik nasional dan internasional, ” kata Alvin.
Alvin menjelaskan, Jokowi selayaknya tak sekadar hanya pikirkan rasio jatah menteri dari profesional serta parpol (partai politik) . Terutamanya yg selayaknya dipikir Jokowi ialah kompetensi calon menteri.
Alvin menyatakan, calon menteri seharusnya satu ideologi dan visi-misi dengan Jokowi dalam bangun bangsa. Dengan cara privat, Alvin membuka, calon menteri kelompok profesional lantas tak dapat asal-asalan.
“Kalau profesional itu cuma disaksikan dari individu yg bukan pemegang kartu anggota partai, namun miliki interaksi dekat sama partai spesifik kan sama dengan. Mungkin jadi kaki tangan partai spesifik itu, ” tukas Alvin.
Alvin lantas mengatakan, “Kemudian, jangan sempat yg profesional ini masuk ke kabinet namun tak mengerti pemerintahan. Mempunyai arti si calon menteri tidak mengerti apa yang wajib dibuat. Pengin profesional bakal sama dengan ujungnya kelak, jadi kementeriannya jadi miliki kemampuan autopilot saja. ”
Artikel Terkait : penyebab tekanan darah tinggi
Di lain bagian, Alvin menilainya, kalau kecil seali peluang Jokowi menihilkan menteri-menteri dari partai.
“Walau tak beban politik buat 2024, Pak Jokowi masih ada hutang politik. Bakal dibayar nanti pengumuman nama menteri waktu depan, ” tambah Alvin.
Utamanya, menurut Alvin, Jokowi mesti sungguh-sungguh pikirkan serta menyaksikan satu orang calon menteri dari tiga syarat-syarat khusus. Pertama, kompetensi serta kemiripan visi-misi. Ke dua, tingkat keterkenalan publik. Ke-tiga, reputasi.
“Kalau orangnya tak diketahui kelak menyebabkan keragua-raguan. Lalu, jangan sempat calon ini miliki masa dulu kelam yg tertutupi. Kelak di cemaskan bila si calon miliki soal di masa dulu, itu bakal membatasi pergerakan pemerintahan Pak Jokowi, ” kata Alvin.
“Siapa banyak calon menteri waktu depan? Pak Jokowi nampaknya bakal melakukan proses latar belakang checking (penelusuran reputasi) yg ketat. Pak Jokowi semestinya tidak akan meski ada calon yg bagus, namun menyebabkan keonaran politik, ” kata pengamat politik Silvanus Alvin.
Hal semacam itu diungkapkan Alvin terhadap SP, di Jakarta, Selasa (20/8/2019) .
Simak Juga : background kartu nama
“Untuk menguber impian perkembangan ekonomi di angka 6 prosen, butuh awal yg baik dari penentuan menteri ini. Lantaran individu mana yg dipilih jadi menteri, dapat beresiko ke ekonomi, ” ujar Alvin.
Seandainya sentimen pasar positif, menurut Alvin, investasi Indonesia dapat bertambah.
“Agar dapat sentimen positif, semestinya orang yg di ambil mesti yg miliki popularitas atau tingkat keterkenalan tinggi di publik nasional dan internasional, ” kata Alvin.
Alvin menjelaskan, Jokowi selayaknya tak sekadar hanya pikirkan rasio jatah menteri dari profesional serta parpol (partai politik) . Terutamanya yg selayaknya dipikir Jokowi ialah kompetensi calon menteri.
Alvin menyatakan, calon menteri seharusnya satu ideologi dan visi-misi dengan Jokowi dalam bangun bangsa. Dengan cara privat, Alvin membuka, calon menteri kelompok profesional lantas tak dapat asal-asalan.
“Kalau profesional itu cuma disaksikan dari individu yg bukan pemegang kartu anggota partai, namun miliki interaksi dekat sama partai spesifik kan sama dengan. Mungkin jadi kaki tangan partai spesifik itu, ” tukas Alvin.
Alvin lantas mengatakan, “Kemudian, jangan sempat yg profesional ini masuk ke kabinet namun tak mengerti pemerintahan. Mempunyai arti si calon menteri tidak mengerti apa yang wajib dibuat. Pengin profesional bakal sama dengan ujungnya kelak, jadi kementeriannya jadi miliki kemampuan autopilot saja. ”
Artikel Terkait : penyebab tekanan darah tinggi
Di lain bagian, Alvin menilainya, kalau kecil seali peluang Jokowi menihilkan menteri-menteri dari partai.
“Walau tak beban politik buat 2024, Pak Jokowi masih ada hutang politik. Bakal dibayar nanti pengumuman nama menteri waktu depan, ” tambah Alvin.
Utamanya, menurut Alvin, Jokowi mesti sungguh-sungguh pikirkan serta menyaksikan satu orang calon menteri dari tiga syarat-syarat khusus. Pertama, kompetensi serta kemiripan visi-misi. Ke dua, tingkat keterkenalan publik. Ke-tiga, reputasi.
“Kalau orangnya tak diketahui kelak menyebabkan keragua-raguan. Lalu, jangan sempat calon ini miliki masa dulu kelam yg tertutupi. Kelak di cemaskan bila si calon miliki soal di masa dulu, itu bakal membatasi pergerakan pemerintahan Pak Jokowi, ” kata Alvin.
Comments
Post a Comment