Histori terkait moment besar kebanyakan dicatat dengan cara beraneka oleh pelbagai sumber, termasuk juga buku teks sekolah. Negara dengan kekuasaan yg dipunyai pun kerapkali menerbitkan edisi koreksi atas cerita peristiwa penting di masa dulu.
Menariknya, satu negara dengan lainnya kerapkali menerbitkan narasi yg tidak sama terkait histori spesifik. Kebanyakan, yg tersangkut keperluan bangsa atau dalam sejumlah peluang, bisa saja atas nama impian individu.
Sejak mulai zaman ke-20, sejumlah pemerintah udah memahami kalau mereka bisa menulis kembali histori buat keuntungan mereka sendiri. Nyata-nyatanya, hal semacam itu udah dilaksanakan.
Jadi karena itu, murid-murid yg mendalami kejadian histori dibikin bingung dengan kebenaran. Walaupun sebenarnya pengetahuan yg diterima kebanyakan di yakini sampai dewasa.
Tersebut disini sejumlah negara yg menurut Daftar Verse dilansir Selasa (11/6/2019) sempat mengedit histori bangsanya.
1. Irak
Saddam Hussein
Simak Juga : teks editorial
Pada tahun 1973, Saddam Hussein menulis buku teks histori Irak buat mempromokan dirinya sendiri serta ideologi Partai Ba'ath-nya. Buku itu berisi, Hussein udah selamatkan tanah Arab dari serangan beberapa orang Yahudi, yg dia ucapkan orang rakus.
Beberapa tahun setelah itu, buku histori vs Hussein memberi tambahan kalau Irak udah jadi pemenang Perang Iran-Irak tahun 1980-88 serta Perang Teluk 1991 menentang AS. Nyata-nyatanya, kedua-duanya salah. Buku-buku teks ini berubah menjadi sumber kedukaan untuk penggabungan pimpinan AS yg menjatuhkan pemerintahan Saddam Hussein pada 2003.
Bekerja sama-sama dengan klub pendidik Irak, pemerintah AS meniadakan tiap-tiap rekomendasi berkenaan Saddam Hussein serta Partai Ba'ath.
Mereka meniadakan tulisan-tulisan terkait Iran, Kuwait, Yahudi, Kurdi, Sunni, Syiah, serta AS. Banyak pendidik pun mengubah terperinci dari Perang Teluk 1991 buat membuat " kurang frontal. "
2. India serta Pakistan
Hari Kemerdekaan India
Satu orang gadis mengibarkan bendera India kala banyak siswa melaksanakan tarian saat perayaan Hari Kemerdekaan India, di Jammu, India, (15/8) . India merdeka dari kolonialis Inggris pada tahun 1947. (AP Foto / Channi Anand)
Interaksi di antara India serta Pakistan udah punyai masalah sejak mulai kedua-duanya mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1947 lalu. Nyata-nyatanya, permusuhan keduanyajuga berbuntut di buku teks histori. Mereka membimbing vs " privat " berkenaan moment masa dulu terhadap penduduk mereka.
Buku pelajaran histori di ke dua negara ceritakan dengan cara tidak sama moment 1947. Buku pelajaran Pakistan menyatakan kalau muslim Pakistan memisahkan diri dari India seusai Hindu India merubahnya berubah menjadi budak pasca-kemerdekaan.
Disamping itu, buku teks India menyatakan kalau Pakistan cuma memanfaatkan penciptaan negara baru jadi alat tawar-menawar serta tidak sempat sungguh-sungguh menginginkannya.
India serta Pakistan terjebak dalam sekumpulan kegaduhan mematikan yg tewaskan 200. 000-500. 000 orang seusai pembelahan negara itu. Berkenaan perihal itu, buku teks Pakistan menuding India atas kegaduhan dengan menyatakan kalau beberapa orang Hindu menyerang lebih dahulu. Sesaat buku teks India menjelaskan kalau ke-2 pihak bersalah.
Buku pelajaran histori yg dibuat di ke dua negara pun menyatakan kemenangan semasing dalam perang 1965.
Artikel Terkait : teks cerita sejarah
Buku pelajaran Pakistan menyatakan kalau India " meminta belas kasihan " serta " lari ke PBB " seusai menanggung derita sekumpulan kekalahan di tangan militer Pakistan. Buku pelajaran India menyatakan kalau India hampir capai Lahore di Pakistan sebelum PBB menyuruh berakhirnya pertengkaran.
3. Jepang
[Bintang] Bendera Jepang
Jepang punyai interaksi yg tak selaras dengan China serta Korea Selatan, terutama lantaran Perang Dunia II. Sentimen anti-Nippon besar ada di ke dua negara saat zaman ke-20 lantaran perseteruan lokasi gara-gara invasi Jepang. Kejahatan perang pada penduduk Tiongkok serta Korea dalam perang bertambah memperkeruh situasi.
Pada 2017, pemerintah Jepang disingkap lantaran mengubah buku histori siswa sekolah menengah pertama. Pengeditan dipelopori oleh " Penduduk buat Penebaran Kenyataan Histori " yg sayangnya dinamakan. Grup itu meniadakan sisi-sisi dari buku teks Jepang yg berisi terkait 300. 000 penduduk China yg terbunuh saat Pembantaian Nanjing 1937 yg kondang.
Buku-buku itu pun meniadakan rekomendasi terkait 400. 000 wanita Korea serta China yg didesak Jepang berubah menjadi pelacur saat Perang Dunia II atau Jugun Ianfu. Buku pelajaran itu pun menuding AS atas pemboman Pearl Harbor.
4. Afghanistan
Tentara Afghanistan dalam perang menentang Taliban
Pada 2012, kementerian pendidikan Afghanistan mengubah kurikulum sejarahnya. Langkah ini menuju pada peniadaan instant 40 tahun histori bangsa, termasuk juga kehidupan dibawah pemerintahan komunis Afghanistan, sejumlah kudeta di tahun 1970-an, serta invasi Soviet 1979 .
Pemerintah mengemukakan suntingan itu dibutuhkan buat jadikan satu negara yg terpecah dimana penduduk negara punyai tambah banyak kesetiaan terhadap suku, klan, serta keyakinan politik mereka ketimbang terhadap bangsa tersebut.
5. Chile
Augusto Pinochet
Pada 2012, Kementerian Pendidikan Chile coba menyunting sisi-sisi dari buku teks sejarahnya yg berhubungan dengan pemerintahan Jenderal Augusto Pinochet yg menyuruh negara itu sampai 1990. Buku-buku baru itu mengatakan pemerintah Pinochet jadi " rezim " bukan " kediktatoran. "
Kritikus, yg kebanyakan dari oposisi sayap kiri, menyatakan kalau langkah itu sebagai usaha menulis kembali histori buat menentramkan pemerintah pusat-kanan yg berkuasa, yg memperoleh support dari jenderal ketika kepemimpinannya.
Pemerintah menolak klaim itu, mengemukakan cuma mau memanfaatkan kata yg kurang bermuatan politik.
Menariknya, satu negara dengan lainnya kerapkali menerbitkan narasi yg tidak sama terkait histori spesifik. Kebanyakan, yg tersangkut keperluan bangsa atau dalam sejumlah peluang, bisa saja atas nama impian individu.
Sejak mulai zaman ke-20, sejumlah pemerintah udah memahami kalau mereka bisa menulis kembali histori buat keuntungan mereka sendiri. Nyata-nyatanya, hal semacam itu udah dilaksanakan.
Jadi karena itu, murid-murid yg mendalami kejadian histori dibikin bingung dengan kebenaran. Walaupun sebenarnya pengetahuan yg diterima kebanyakan di yakini sampai dewasa.
Tersebut disini sejumlah negara yg menurut Daftar Verse dilansir Selasa (11/6/2019) sempat mengedit histori bangsanya.
1. Irak
Saddam Hussein
Simak Juga : teks editorial
Pada tahun 1973, Saddam Hussein menulis buku teks histori Irak buat mempromokan dirinya sendiri serta ideologi Partai Ba'ath-nya. Buku itu berisi, Hussein udah selamatkan tanah Arab dari serangan beberapa orang Yahudi, yg dia ucapkan orang rakus.
Beberapa tahun setelah itu, buku histori vs Hussein memberi tambahan kalau Irak udah jadi pemenang Perang Iran-Irak tahun 1980-88 serta Perang Teluk 1991 menentang AS. Nyata-nyatanya, kedua-duanya salah. Buku-buku teks ini berubah menjadi sumber kedukaan untuk penggabungan pimpinan AS yg menjatuhkan pemerintahan Saddam Hussein pada 2003.
Bekerja sama-sama dengan klub pendidik Irak, pemerintah AS meniadakan tiap-tiap rekomendasi berkenaan Saddam Hussein serta Partai Ba'ath.
Mereka meniadakan tulisan-tulisan terkait Iran, Kuwait, Yahudi, Kurdi, Sunni, Syiah, serta AS. Banyak pendidik pun mengubah terperinci dari Perang Teluk 1991 buat membuat " kurang frontal. "
2. India serta Pakistan
Hari Kemerdekaan India
Satu orang gadis mengibarkan bendera India kala banyak siswa melaksanakan tarian saat perayaan Hari Kemerdekaan India, di Jammu, India, (15/8) . India merdeka dari kolonialis Inggris pada tahun 1947. (AP Foto / Channi Anand)
Interaksi di antara India serta Pakistan udah punyai masalah sejak mulai kedua-duanya mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 1947 lalu. Nyata-nyatanya, permusuhan keduanyajuga berbuntut di buku teks histori. Mereka membimbing vs " privat " berkenaan moment masa dulu terhadap penduduk mereka.
Buku pelajaran histori di ke dua negara ceritakan dengan cara tidak sama moment 1947. Buku pelajaran Pakistan menyatakan kalau muslim Pakistan memisahkan diri dari India seusai Hindu India merubahnya berubah menjadi budak pasca-kemerdekaan.
Disamping itu, buku teks India menyatakan kalau Pakistan cuma memanfaatkan penciptaan negara baru jadi alat tawar-menawar serta tidak sempat sungguh-sungguh menginginkannya.
India serta Pakistan terjebak dalam sekumpulan kegaduhan mematikan yg tewaskan 200. 000-500. 000 orang seusai pembelahan negara itu. Berkenaan perihal itu, buku teks Pakistan menuding India atas kegaduhan dengan menyatakan kalau beberapa orang Hindu menyerang lebih dahulu. Sesaat buku teks India menjelaskan kalau ke-2 pihak bersalah.
Buku pelajaran histori yg dibuat di ke dua negara pun menyatakan kemenangan semasing dalam perang 1965.
Artikel Terkait : teks cerita sejarah
Buku pelajaran Pakistan menyatakan kalau India " meminta belas kasihan " serta " lari ke PBB " seusai menanggung derita sekumpulan kekalahan di tangan militer Pakistan. Buku pelajaran India menyatakan kalau India hampir capai Lahore di Pakistan sebelum PBB menyuruh berakhirnya pertengkaran.
3. Jepang
[Bintang] Bendera Jepang
Jepang punyai interaksi yg tak selaras dengan China serta Korea Selatan, terutama lantaran Perang Dunia II. Sentimen anti-Nippon besar ada di ke dua negara saat zaman ke-20 lantaran perseteruan lokasi gara-gara invasi Jepang. Kejahatan perang pada penduduk Tiongkok serta Korea dalam perang bertambah memperkeruh situasi.
Pada 2017, pemerintah Jepang disingkap lantaran mengubah buku histori siswa sekolah menengah pertama. Pengeditan dipelopori oleh " Penduduk buat Penebaran Kenyataan Histori " yg sayangnya dinamakan. Grup itu meniadakan sisi-sisi dari buku teks Jepang yg berisi terkait 300. 000 penduduk China yg terbunuh saat Pembantaian Nanjing 1937 yg kondang.
Buku-buku itu pun meniadakan rekomendasi terkait 400. 000 wanita Korea serta China yg didesak Jepang berubah menjadi pelacur saat Perang Dunia II atau Jugun Ianfu. Buku pelajaran itu pun menuding AS atas pemboman Pearl Harbor.
4. Afghanistan
Tentara Afghanistan dalam perang menentang Taliban
Pada 2012, kementerian pendidikan Afghanistan mengubah kurikulum sejarahnya. Langkah ini menuju pada peniadaan instant 40 tahun histori bangsa, termasuk juga kehidupan dibawah pemerintahan komunis Afghanistan, sejumlah kudeta di tahun 1970-an, serta invasi Soviet 1979 .
Pemerintah mengemukakan suntingan itu dibutuhkan buat jadikan satu negara yg terpecah dimana penduduk negara punyai tambah banyak kesetiaan terhadap suku, klan, serta keyakinan politik mereka ketimbang terhadap bangsa tersebut.
5. Chile
Augusto Pinochet
Pada 2012, Kementerian Pendidikan Chile coba menyunting sisi-sisi dari buku teks sejarahnya yg berhubungan dengan pemerintahan Jenderal Augusto Pinochet yg menyuruh negara itu sampai 1990. Buku-buku baru itu mengatakan pemerintah Pinochet jadi " rezim " bukan " kediktatoran. "
Kritikus, yg kebanyakan dari oposisi sayap kiri, menyatakan kalau langkah itu sebagai usaha menulis kembali histori buat menentramkan pemerintah pusat-kanan yg berkuasa, yg memperoleh support dari jenderal ketika kepemimpinannya.
Pemerintah menolak klaim itu, mengemukakan cuma mau memanfaatkan kata yg kurang bermuatan politik.
Comments
Post a Comment