Histori mencatat salah satunya peletak basic pengetahuan fisika optik yaitu sarjana Muslim Ibnu al-Haitham atau yg diketahui di Barat dengan istilah Alhazen, Avennathan, atau Avenetan.
Ilmuwan besar yg bernama komplet Abu Ali al-Hasan ibnu al-Haitham al-Basri al-Misri ini lahir di Basrah, Irak, pada 965 M. Dia mencicip pendidikan di Basrah serta Baghdad.
Alhazen bukan hanya kuasai fisika atau pengetahuan optik, namun juga filsafat, matematika, serta obat-obatan atau farmakologi. Tidak lebih, 200 karya ilmiah perihal pelbagai sektor itu dibuat Ibnu Haitham selama hidupnya.
Menurut Philip K Hitti, tulisan-tulisan Ibnu Haitham perihal pelbagai permasalahan optik buka jalan untuk banyak pengamat optik Barat dalam meningkatkan disiplin pengetahuan ini secara luas.
Sejawaran terutama Amerika, George Sarton, menghimpun karya-karya Ibnu Haitham dalam bukunya yg berjudul Introduction to the Study of Science. Buku ini berubah menjadi bacaaan mesti untuk mereka yg menyintai pengetahuan.
Selanjutnya tiga pada warisan cendekiawan Ibnu Haitham :
Optik
Simak Juga :soal trigonometri
Karya terutamanya terkait optik, naskah aslinya dalam bahasa Arab hilang. Namun, terjemahnnya dalam bahasa latin masih diketemukan. Ibnu Haitham mengoreksi rencana Ptolemeus serta Euclides terkait pandangan.
Bukunya terkait optik, kitab al-Manazir dialihkan ke bahsa latin oleh F Risner serta diterbitan di Basle pada 1527 M. Karyanya ini berbarengan karya-karya optik yang lain begitu mempengaruhi ilmuwan zaman pertengahan. Seperti, Roger Bacon, Johannes Keppler, serta Pol Witello. Di yakini, banyak karya-karya monumental dari mereka diilhami hasil dari ekperimen yg dilaksanakan Ibnu Haitham.
Eksprimen Lensa
Buat semua percobaan lensa, Ibnu Haitham bikin sendiri lensa serta cermin cekung lewat mesin bubut yg dipunyainya. Eksperimennya yg termasuk sukses kala dia menemukannya titik konsentrasi jadi tempat pembakaran terhebat. Kala itu, dia sukses mengawinkan cermin-cermin bundar serta parabola. Semua cahaya yg masuk dikonsentrasikan pada suatu titik konsentrasi, sampai berubah menjadi titik bakar.
Sistem Kamar Gelap
Artikel Terkait : deret geometri tak hingga
Tidak cuman soal sinar serta atmosfer, Ibnu Haitham pula banyak melakukan uji coba perihal camera obscura atau sistem kamar gelap, gerak rektilinear sinar, pembawaan bayangan, pemanfaatan lensa, serta sejumlah pertanda optikal yang lain.
Sistem kamar gelap atau camera obscura dilaksanakan Ibnu Haitham kala gerhana bulan berlangsung. Masa itu, dia melihat citra matahari yg 1/2 bundar pada suatu dinding yg berhadap-hadapan dengan suatu lubang kecil yg dibikin pada korden penutup jendela.
Ilmuwan besar yg bernama komplet Abu Ali al-Hasan ibnu al-Haitham al-Basri al-Misri ini lahir di Basrah, Irak, pada 965 M. Dia mencicip pendidikan di Basrah serta Baghdad.
Alhazen bukan hanya kuasai fisika atau pengetahuan optik, namun juga filsafat, matematika, serta obat-obatan atau farmakologi. Tidak lebih, 200 karya ilmiah perihal pelbagai sektor itu dibuat Ibnu Haitham selama hidupnya.
Menurut Philip K Hitti, tulisan-tulisan Ibnu Haitham perihal pelbagai permasalahan optik buka jalan untuk banyak pengamat optik Barat dalam meningkatkan disiplin pengetahuan ini secara luas.
Sejawaran terutama Amerika, George Sarton, menghimpun karya-karya Ibnu Haitham dalam bukunya yg berjudul Introduction to the Study of Science. Buku ini berubah menjadi bacaaan mesti untuk mereka yg menyintai pengetahuan.
Selanjutnya tiga pada warisan cendekiawan Ibnu Haitham :
Optik
Simak Juga :soal trigonometri
Karya terutamanya terkait optik, naskah aslinya dalam bahasa Arab hilang. Namun, terjemahnnya dalam bahasa latin masih diketemukan. Ibnu Haitham mengoreksi rencana Ptolemeus serta Euclides terkait pandangan.
Bukunya terkait optik, kitab al-Manazir dialihkan ke bahsa latin oleh F Risner serta diterbitan di Basle pada 1527 M. Karyanya ini berbarengan karya-karya optik yang lain begitu mempengaruhi ilmuwan zaman pertengahan. Seperti, Roger Bacon, Johannes Keppler, serta Pol Witello. Di yakini, banyak karya-karya monumental dari mereka diilhami hasil dari ekperimen yg dilaksanakan Ibnu Haitham.
Eksprimen Lensa
Buat semua percobaan lensa, Ibnu Haitham bikin sendiri lensa serta cermin cekung lewat mesin bubut yg dipunyainya. Eksperimennya yg termasuk sukses kala dia menemukannya titik konsentrasi jadi tempat pembakaran terhebat. Kala itu, dia sukses mengawinkan cermin-cermin bundar serta parabola. Semua cahaya yg masuk dikonsentrasikan pada suatu titik konsentrasi, sampai berubah menjadi titik bakar.
Sistem Kamar Gelap
Artikel Terkait : deret geometri tak hingga
Tidak cuman soal sinar serta atmosfer, Ibnu Haitham pula banyak melakukan uji coba perihal camera obscura atau sistem kamar gelap, gerak rektilinear sinar, pembawaan bayangan, pemanfaatan lensa, serta sejumlah pertanda optikal yang lain.
Sistem kamar gelap atau camera obscura dilaksanakan Ibnu Haitham kala gerhana bulan berlangsung. Masa itu, dia melihat citra matahari yg 1/2 bundar pada suatu dinding yg berhadap-hadapan dengan suatu lubang kecil yg dibikin pada korden penutup jendela.
Comments
Post a Comment