Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melihat terjadinya tindak kekerasan oleh siswa di sekolah, gak terputus dari lemahnya implementasi penguatan pendidikan sifat (PPK) .
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim, PPK dianggap belum juga menyentuh serta terwujud dalam budaya sekolah.
Dalam keterangannya pada Rabu (13/2) , Salim mengemukakan, mestinya PPK berubah menjadi media efisien buat membuat sekolah jadi tempat yg aman juga sekaligus penuh dengan nilai-nilai adat serta sifat.
Lihat Juga : kata baku dan tidak baku
Ditambah lagi, program itu adalah kiat pemerintah buat menghidupkan serta menginternalisasikan nilai-nilai sifat serta akhlak dengan praktek pembiasaan di sekolah.
" Namun nyata-nyatanya impian itu belum juga terwujud. Laporan dari sekolah-sekolah di daerah terhadap FSGI, memang PPK ini belum juga terimplementasikan dengan utuh serta menyeluruh. Guru-guru ikut bingung seperti apakah PPK itu, " kata Satriwan pada Rabu.
Salim ikut menyesalkan pengakuan Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yg berkesan menuding guru SMP PGRI Gresik, Nur Khalim.
Walaupun sebenarnya, guru Khalim udah melakukan tindakan profesional, sabar serta bijak dengan tak membalas kekerasan terhadap siswa yg terkait.
" Guru Khalim berikan evaluasi terhadap banyak guru yang lain, betapapun bentuk kenakalan anak, mereka terus jadi anak yg diperlukan diarahkan, diasuh, serta dibina. Pengakuan Mendikbud malahan berkesan tak bijak, " jelas ia.
Karenanya ia mendorong biar program PPK mesti tersosialisasi di semua sekolah yg berada pada Indonesia. Kursus untuk guru-guru ikut mutlak dilaksanakan Kemendikbud biar mendalami rencana PPK .
Simak Juga : artikel pendidikan karakter
Lantaran kebingungan banyak guru berkenaan PPK berubah menjadi bukti apabila pemasyarakatan serta kursus PPK belum juga hingga ke guru-guru.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim, PPK dianggap belum juga menyentuh serta terwujud dalam budaya sekolah.
Dalam keterangannya pada Rabu (13/2) , Salim mengemukakan, mestinya PPK berubah menjadi media efisien buat membuat sekolah jadi tempat yg aman juga sekaligus penuh dengan nilai-nilai adat serta sifat.
Lihat Juga : kata baku dan tidak baku
Ditambah lagi, program itu adalah kiat pemerintah buat menghidupkan serta menginternalisasikan nilai-nilai sifat serta akhlak dengan praktek pembiasaan di sekolah.
" Namun nyata-nyatanya impian itu belum juga terwujud. Laporan dari sekolah-sekolah di daerah terhadap FSGI, memang PPK ini belum juga terimplementasikan dengan utuh serta menyeluruh. Guru-guru ikut bingung seperti apakah PPK itu, " kata Satriwan pada Rabu.
Salim ikut menyesalkan pengakuan Menteri Pendidikan serta Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yg berkesan menuding guru SMP PGRI Gresik, Nur Khalim.
Walaupun sebenarnya, guru Khalim udah melakukan tindakan profesional, sabar serta bijak dengan tak membalas kekerasan terhadap siswa yg terkait.
" Guru Khalim berikan evaluasi terhadap banyak guru yang lain, betapapun bentuk kenakalan anak, mereka terus jadi anak yg diperlukan diarahkan, diasuh, serta dibina. Pengakuan Mendikbud malahan berkesan tak bijak, " jelas ia.
Karenanya ia mendorong biar program PPK mesti tersosialisasi di semua sekolah yg berada pada Indonesia. Kursus untuk guru-guru ikut mutlak dilaksanakan Kemendikbud biar mendalami rencana PPK .
Simak Juga : artikel pendidikan karakter
Lantaran kebingungan banyak guru berkenaan PPK berubah menjadi bukti apabila pemasyarakatan serta kursus PPK belum juga hingga ke guru-guru.
Comments
Post a Comment